Orang yang Cantik Tak Hanya dari Wajah Ini Faktor Lain yang Menentukan

foto/istimewa

Sekilas.co – Dalam masyarakat modern, definisi  orang yang cantik tak lagi terbatas pada bentuk wajah atau warna kulit. Seiring berkembangnya kesadaran sosial dan pemikiran inklusif, kecantikan mulai dilihat dari berbagai aspek  mulai dari kepribadian, cara berkomunikasi, hingga sikap terhadap sesama.

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset Sosial Urban tahun ini, sebanyak 72% responden di Indonesia menyatakan bahwa mereka menilai kecantikan seseorang lebih dari sekadar penampilan fisik. Empati, kepercayaan diri, dan kecerdasan emosional disebut sebagai tiga kualitas teratas yang membuat seseorang terlihat  menarik atau  cantik di mata orang lain.

Baca juga:

Psikolog sosial, Dr. Hana Pratiwi, mengatakan bahwa persepsi terhadap kecantikan telah mengalami pergeseran besar dalam dua dekade terakhir.  Kita hidup di era di mana makna cantik mulai bergeser dari standar visual menuju kualitas yang lebih mendalam. Cantik adalah tentang energi yang terpancar, bukan hanya bentuk wajah, ujarnya.

Meski demikian, pengaruh media sosial masih sangat besar dalam membentuk persepsi kecantikan. Aplikasi berbasis foto dan video seperti Instagram dan TikTok kerap menampilkan wajah-wajah simetris, kulit mulus, dan bentuk tubuh ideal sebagai tolok ukur cantik. Hal ini membuat banyak orang terjebak dalam standar yang tidak realistis dan merasa perlu mengubah penampilan mereka agar sesuai dengan ekspektasi publik.

Namun, sejumlah figur publik dan influencer mulai melakukan perlawanan terhadap narasi tersebut. Mereka tampil apa adanya, membagikan sisi kehidupan tanpa filter, serta mengedukasi pengikut mereka tentang pentingnya mencintai diri sendiri. Kampanye seperti  RealBeauty dan  ImPerfect di berbagai platform digital ikut mendorong perubahan cara pandang masyarakat terhadap orang yang dianggap cantik.

Di sisi lain, pakar komunikasi menyebutkan bahwa seseorang bisa terlihat jauh lebih menarik ketika memiliki kemampuan berbicara yang baik dan mampu menyampaikan pikirannya dengan percaya diri.  Bahasa tubuh, intonasi suara, dan empati saat berbicara memainkan peran besar dalam membentuk daya tarik personal, kata Arman Ridwan, konsultan personal branding.

Hal menarik lainnya, beberapa budaya di Indonesia memiliki definisi unik soal kecantikan. Di suku tertentu, misalnya, cantik justru diukur dari bagaimana seseorang menjaga adat, sopan santun, dan kemampuannya merawat keluarga. Ini menunjukkan bahwa konsep cantik bersifat relatif dan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai lokal.

Dengan makin luasnya pemahaman publik, kini banyak orang mulai menyadari bahwa menjadi cantik adalah soal keseimbangan antara penampilan luar dan kualitas batin. Di tengah tekanan sosial yang besar, menjadi pribadi yang otentik dan sehat secara mental bisa menjadi bentuk kecantikan paling berharga.

Artikel Terkait