Sekilas.co – Di era digital yang serba cepat dan visual, penampilan serta kepercayaan diri bukan lagi sekadar urusan pribadi, tetapi juga menjadi faktor penting dalam kehidupan sosial dan profesional. Tak sedikit orang yang mulai menyadari bahwa tampil lebih baik bukan hanya soal estetika, melainkan juga soal meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Naik level penampilan bukan berarti harus mengikuti standar kecantikan yang kaku. Menurut psikolog klinis, Dr. Ratri Wulandari, peningkatan penampilan sebaiknya dimulai dari pemahaman diri. Ketika seseorang mengenal karakter dan gaya pribadinya, maka perubahan penampilan akan terasa lebih autentik dan membangun rasa percaya diri yang sehat, ujarnya dalam sebuah seminar kecantikan dan kesehatan mental di Jakarta.
Tren perawatan diri (self care) dan self-improvement yang semakin marak di media sosial menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya generasi muda, makin sadar pentingnya merawat diri secara menyeluruh. Mulai dari skincare, grooming, hingga olahraga ringan di rumah, semua dilakukan demi mencapai versi diri yang lebih baik, bukan demi validasi orang lain.
Sementara itu, pelaku industri fesyen dan kecantikan merespons kebutuhan ini dengan menyediakan lebih banyak produk dan layanan yang mendukung transformasi personal. Misalnya, jasa konsultasi gaya berpakaian, program makeover virtual, hingga aplikasi pelatihan public speaking yang dirancang untuk memperkuat penampilan sekaligus membangun kepercayaan diri.
Banyak orang mengaku bahwa perubahan kecil dalam penampilan, seperti potongan rambut baru atau pilihan outfit yang tepat, dapat memberikan efek besar terhadap suasana hati dan cara mereka membawa diri. Hal ini turut diperkuat oleh riset dari Journal of Personality and Social Psychology yang menyebutkan bahwa peningkatan penampilan fisik berkorelasi positif dengan peningkatan rasa percaya diri dan persepsi diri yang lebih baik.
Namun, penting untuk diingat bahwa transformasi diri bukanlah proses instan. Naik level penampilan dan kepercayaan diri memerlukan konsistensi, refleksi diri, dan penerimaan atas proses. Setiap perubahan kecil itu berarti. Yang terpenting bukan hasil akhirnya, tapi bagaimana seseorang mulai lebih peduli dan sayang pada dirinya sendiri, tambah Dr. Ratri.
Di sisi lain, kepercayaan diri yang kuat juga mendorong seseorang untuk lebih berani tampil di ruang publik, termasuk dalam dunia kerja. Dalam survei yang dilakukan oleh platform profesional LinkedIn, sebanyak 68% responden mengatakan bahwa penampilan yang rapi dan sikap percaya diri meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan promosi atau kepercayaan dalam proyek penting.
Melalui kombinasi perawatan diri, pengembangan soft skill, dan gaya hidup yang lebih sehat, siapa pun bisa naik level baik dari sisi penampilan maupun kepercayaan diri. Kuncinya ada pada konsistensi dan keberanian untuk terus bertumbuh, bukan untuk menjadi sempurna, tapi menjadi versi terbaik dari diri sendiri.





