Sekilas.co – Gaya rambut undercut kembali menjadi tren di kalangan masyarakat urban Indonesia, khususnya generasi muda yang ingin tampil segar, modern, dan edgy. Meskipun sudah ada sejak era 1920 an, model rambut ini terus berevolusi dan kini hadir dengan berbagai variasi, mulai dari undercut klasik hingga yang lebih artistik dengan pola cukur (hair tattoo).
Undercut adalah gaya potongan rambut di mana bagian samping dan belakang kepala dicukur pendek atau tipis, sementara bagian atas rambut dibiarkan lebih panjang. Perbedaan mencolok inilah yang memberikan tampilan kontras dan tegas. Gaya ini cocok untuk berbagai bentuk wajah dan dapat disesuaikan dengan kepribadian penggunanya, baik pria maupun wanita.
Menurut hairstylist profesional dari Jakarta, Riko Aditya, undercut tidak hanya memberikan kesan maskulin atau rebel, tapi juga bisa terlihat rapi dan profesional tergantung pada cara penataan. “Dengan sedikit pomade atau wax, gaya ini bisa dibentuk formal untuk ke kantor, atau dibuat messy look untuk hangout santai,” ujarnya kepada media, Jumat (20/10).
Tak hanya kaum pria, perempuan pun mulai melirik undercut sebagai bentuk ekspresi diri. Biasanya potongan ini diterapkan secara tersembunyi di bagian bawah atau samping, dan hanya terlihat saat rambut diangkat atau diikat. “Ini jadi semacam ‘statement look’, menunjukkan keberanian dan sisi unik dari pemiliknya,” kata Rani, seorang hairstylist dari Bandung.
Tren undercut juga banyak muncul di media sosial seperti TikTok dan Instagram, di mana para selebriti dan influencer memperlihatkan transformasi mereka. Nama-nama besar seperti David Beckham, Zayn Malik, hingga penyanyi K-pop telah memopulerkan gaya ini secara global. Di Indonesia, aktor Jefri Nichol dan musisi Iqbaal Ramadhan juga sempat tampil dengan gaya undercut yang stylish.
Namun, para ahli rambut menyarankan agar pemilihan undercut tetap disesuaikan dengan jenis rambut, bentuk wajah, serta gaya hidup. “Rambut keriting atau sangat tebal mungkin perlu perawatan ekstra agar undercut tetap terlihat rapi. Tapi secara umum, ini adalah gaya low-maintenance yang tidak memerlukan styling berlebihan,” tambah Riko.
Dari sisi perawatan, undercut cukup praktis. Pengguna hanya perlu merapikan bagian samping dan belakang setiap dua hingga empat minggu agar bentuknya tetap presisi. Produk seperti pomade, clay, atau sea salt spray bisa digunakan untuk memberi tekstur pada bagian atas rambut.
Dengan tampilannya yang modern namun fleksibel, gaya rambut undercut diprediksi masih akan menjadi favorit hingga tahun-tahun mendatang. Cocok untuk semua gender, undercut tak hanya sekadar gaya, tetapi juga bentuk ekspresi personal yang kuat menegaskan identitas melalui penampilan.





