Sekilas.co – Di tengah arus media sosial yang kerap menonjolkan standar kecantikan fisik, muncul kesadaran baru bahwa pesona seseorang tidak hanya ditentukan oleh wajah rupawan atau tubuh ideal. Konsep cantik dan menawan kini semakin luas maknanya, mencakup kepribadian, karakter, serta cara seseorang membawa dirinya di tengah masyarakat.
Menurut sejumlah psikolog dan pengamat budaya, daya tarik sejati seseorang justru lebih banyak muncul dari aura yang dipancarkan melalui perilaku, tutur kata, serta kepercayaan diri. Orang yang percaya diri, ramah, dan punya aura positif sering kali terlihat jauh lebih menawan, bahkan jika secara fisik mereka tidak masuk dalam standar kecantikan populer, ungkap Dr. Mira Suryani, psikolog sosial dari Universitas Indonesia.
Penelitian juga menunjukkan bahwa inner beauty memainkan peran penting dalam persepsi seseorang terhadap daya tarik. Ketika seseorang memiliki kepribadian yang menyenangkan, jujur, dan tulus, orang-orang di sekitarnya cenderung melihat mereka sebagai pribadi yang menarik secara keseluruhan, termasuk penampilannya. Kesan itu sering kali lebih membekas dibanding penampilan fisik yang sempurna.
Di era digital saat ini, banyak figur publik yang menjadi panutan bukan hanya karena wajah cantik atau tampan, tetapi karena karakter dan nilai yang mereka bawa. Tokoh-tokoh seperti aktris, aktivis, hingga pemimpin komunitas yang menunjukkan empati, kepemimpinan, dan kecerdasan, dianggap memiliki kecantikan yang “menyentuh lebih dalam .
Meski demikian, penampilan tetap menjadi bagian dari kesan pertama. Orang yang merawat dirinya dengan baik menjaga kebersihan, berpakaian rapi, dan memperhatikan kesehatan akan terlihat lebih menarik. Namun, perawatan diri ini bukan semata-mata demi memenuhi ekspektasi orang lain, melainkan sebagai bentuk penghargaan terhadap diri sendiri.
Tren kecantikan global pun mulai bergeser ke arah inklusivitas. Berbagai kampanye kecantikan internasional kini mengangkat keberagaman bentuk tubuh, warna kulit, serta latar belakang budaya. Hal ini menjadi sinyal bahwa menjadi cantik dan menawan tidak lagi harus memenuhi satu standar tunggal, melainkan mencerminkan keberagaman identitas dan keunikan masing-masing individu.
Para ahli mengingatkan bahwa membangun kecantikan yang menawan seharusnya dimulai dari dalam. Pengembangan diri, kesehatan mental, serta hubungan sosial yang positif menjadi kunci agar seseorang tidak hanya tampak menarik, tapi juga menghadirkan dampak yang baik bagi lingkungan sekitarnya.
Dengan pemahaman yang lebih luas tentang arti kecantikan, masyarakat kini didorong untuk lebih menghargai orang bukan hanya dari tampilannya, melainkan dari keseluruhan nilai dan kepribadian. Sebab sejatinya, orang cantik dan menawan bukan hanya mereka yang indah dipandang mata, tapi juga yang mampu membuat orang lain merasa nyaman, terinspirasi, dan dihargai.





