Tips Merawat Lidah agar Tidak Pecah Pecah Waspadai Tanda Masalah Kesehatan

foto/istimewa

Sekilas.co – Lidah yang pecah-pecah atau tampak retak merupakan kondisi yang umum dialami sebagian orang, namun sering diabaikan. Padahal, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri saat makan makanan pedas, hingga menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur. Perawatan lidah yang tepat dapat mencegah masalah ini sejak dini.

Secara medis, lidah pecah-pecah dikenal dengan istilah fissured tongue. Ciri utamanya adalah munculnya alur atau retakan yang tampak jelas di permukaan lidah. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan tertentu seperti dehidrasi kronis, kekurangan vitamin B, atau efek samping dari infeksi jamur mulut.

Baca juga:

Dokter gigi dan spesialis mulut menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh, termasuk bagian lidah.  Lidah adalah organ penting yang sering terlupakan dalam rutinitas menyikat gigi. Membersihkannya secara teratur dapat mencegah penumpukan bakteri yang memicu infeksi dan peradangan, kata drg. Rika Marlina, Sp. Perio, saat diwawancarai pada Senin (21/10).

Selain menjaga kebersihan, konsumsi air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga kelembaban mulut. Dehidrasi dapat membuat permukaan lidah kering dan memperparah retakan yang sudah ada. Masyarakat juga disarankan untuk menghindari konsumsi berlebihan makanan pedas, asam, atau panas, karena dapat memperburuk iritasi pada lidah pecah-pecah.

Pola makan juga berperan besar. Asupan vitamin B kompleks, terutama B2 (riboflavin), B3 (niasin), dan B12, sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jaringan mulut. Kekurangan vitamin ini dapat memicu gejala seperti mulut kering, luka di sudut bibir, dan lidah pecah. Makanan seperti telur, susu, ikan, dan sayuran hijau disarankan sebagai sumber alami.

Untuk membantu perawatan harian, penggunaan alat pembersih lidah (tongue scraper) bisa menjadi solusi praktis. Alat ini mampu mengangkat lapisan plak, sisa makanan, dan bakteri dari permukaan lidah. Hindari menyikat lidah terlalu keras karena dapat memperparah luka dan iritasi.

Namun, jika lidah pecah-pecah disertai gejala lain seperti nyeri, bengkak, bau mulut yang menetap, atau perubahan warna, masyarakat diimbau segera memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi ini merupakan tanda adanya gangguan sistemik seperti infeksi jamur (oral thrush), sindrom Sjögren, atau penyakit autoimun lainnya.

Menjaga kesehatan lidah tidak kalah penting dibanding gigi dan gusi. Dengan perawatan sederhana seperti minum cukup air, menjaga asupan nutrisi, dan kebersihan mulut yang rutin, lidah pecah-pecah dapat dicegah. Jangan tunggu hingga terasa sakit, karena kesehatan mulut dimulai dari ujung lidah.

Artikel Terkait