Sekilas.co – Di era media sosial yang semakin dominan, istilah glow up tak lagi terbatas pada perubahan fisik semata. Kini, glow up juga mencakup proses membentuk citra dan identitas diri yang lebih kuat melalui personal branding. Bagi banyak anak muda dan profesional, personal branding telah menjadi modal penting untuk menonjol di dunia yang serba cepat dan penuh kompetisi.
Personal branding adalah cara seseorang membentuk persepsi orang lain terhadap dirinya baik secara online maupun offline. Dalam konteks glow up, personal branding mencerminkan pertumbuhan mental, emosional, dan profesional seseorang. Tak hanya soal tampilan, tetapi juga bagaimana seseorang dikenal lewat nilai, keahlian, serta gaya komunikasi yang dibawanya.
Menurut konsultan branding personal dan komunikasi, Rani Saraswati, glow up personal branding bisa dimulai dari hal sederhana seperti memperbaiki tampilan profil media sosial. Foto profil yang profesional, bio yang jelas, dan konten yang konsisten dengan nilai diri adalah langkah awal membangun kesan positif,” ujarnya dalam diskusi daring, Selasa (22/10).
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa banyak orang tak menyadari bahwa personal branding bukan untuk pamer, melainkan untuk menyampaikan siapa diri mereka sebenarnya. Konsistensi dalam berbicara, berpakaian, serta bagaimana seseorang memperlakukan orang lain juga membentuk persepsi yang akan melekat lama. Glow up sejati terjadi saat orang lain melihat perubahan bukan hanya dari penampilan, tapi dari aura dan etika kerja, tambah Rani.
Di kalangan profesional muda, glow up personal branding kian penting dalam menunjang karier. Rekruter kini kerap melihat jejak digital calon karyawan sebelum melakukan wawancara. Memiliki citra positif di LinkedIn atau Instagram bisa menjadi nilai tambah. Begitu pula bagi pelaku usaha, personal branding bisa menarik pelanggan yang selaras dengan nilai bisnis mereka.
Namun, para ahli menekankan bahwa glow up personal branding harus dilakukan dengan otentik. Berpura-pura menjadi orang lain justru akan terasa dipaksakan dan tidak tahan lama. Kejujuran, kejelasan tujuan, dan keterbukaan untuk belajar adalah kualitas yang justru membentuk aura positif secara alami. Personal branding yang kuat bukan soal menjadi sempurna, tapi menjadi asli dan berkembang, kata Rani.
Sebagai bagian dari proses glow up, personal branding juga mencerminkan bagaimana seseorang mulai sadar akan kelebihan dan kekurangannya, serta berani menampilkan diri dengan percaya diri. Proses ini juga sering kali dibarengi dengan transformasi dalam hal komunikasi, manajemen waktu, dan pola pikir terhadap masa depan.
Glow up personal branding bukan hanya tren, tapi strategi hidup jangka panjang. Di dunia yang cepat menilai dari tampilan luar, membangun citra diri yang kuat dan bermakna adalah bentuk investasi pada masa depan. Dan seperti semua glow up lainnya, perubahan ini dimulai dari dalam dari keberanian untuk tampil sebagai versi terbaik dari diri sendiri.





