sekilas.co – Cheesecake adalah salah satu dessert paling ikonik dan disukai di seluruh dunia. Hidangan ini memadukan kelembutan keju, manisnya gula, dan gurihnya krim yang menciptakan sensasi rasa yang elegan di setiap gigitan. Meskipun saat ini banyak orang menganggap cheesecake sebagai bagian dari kuliner modern Amerika, sejarahnya sebenarnya jauh lebih tua dan memiliki pengaruh kuat dari Eropa, terutama Perancis. Dalam dunia kuliner, cheesecake menjadi simbol kemewahan yang sederhana makanan yang terlihat minimalis, tetapi memiliki teknik pembuatan dan cita rasa yang kompleks. Dari restoran bintang lima hingga kafe rumahan, cheesecake selalu punya tempat istimewa di hati para penikmat manis.
Awal mula cheesecake dapat ditelusuri sejak zaman Yunani Kuno. Para sejarawan mencatat bahwa cheesecake sudah disajikan sejak abad ke-5 SM sebagai hidangan untuk para atlet Olimpiade di Athena. Resepnya terus berkembang hingga mencapai daratan Eropa, terutama Perancis, yang kemudian menyempurnakan tekstur dan rasa dessert ini. Di sisi lain, imigran Eropa yang pindah ke Amerika membawa resep dasar cheesecake dan mengadaptasinya dengan bahan lokal seperti cream cheese, yang kemudian menjadi ciri khas utama cheesecake ala Amerika. Dari sinilah lahir dua varian cheesecake terkenal di dunia versi Amerika yang creamy dan padat, serta versi Perancis yang ringan dan lembut seperti mousse.
Cheesecake Amerika dikenal dengan teksturnya yang padat, lembut, dan kaya rasa. Versi ini umumnya menggunakan cream cheese sebagai bahan utama, dikombinasikan dengan telur, gula, dan sedikit perasan lemon untuk menambah kesegaran. Salah satu varian paling populer adalah New York Style Cheesecake, yang dipanggang hingga permukaannya sedikit kecokelatan, menciptakan kontras antara lapisan luar yang firm dan bagian dalam yang creamy. Cheesecake Amerika biasanya memiliki dasar biskuit graham cracker yang dihancurkan dan dicampur dengan mentega cair, memberikan rasa gurih dan tekstur renyah di bagian bawah. Kombinasi rasa manis, gurih, dan lembut menjadikannya dessert yang sangat memanjakan lidah.
Berbeda dengan versi Amerika, cheesecake Perancis memiliki karakteristik yang lebih ringan dan halus. Alih-alih menggunakan cream cheese, orang Perancis sering memakai fromage blanc atau ricotta cheese, yang memiliki rasa sedikit asam dan tekstur lebih airy. Cheesecake Perancis sering dipanggang dalam suhu rendah atau bahkan disajikan tanpa dipanggang sama sekali (no-bake), menghasilkan konsistensi seperti mousse. Varian terkenal seperti Gâteau au Fromage Blanc menonjolkan kelembutan keju dan kesegaran rasa yang tidak terlalu manis. Dessert ini sering disajikan dengan topping buah beri, saus karamel, atau madu untuk menambah kompleksitas rasa. Bagi banyak orang, cheesecake Perancis dianggap sebagai versi yang lebih “halus dan elegan” dibandingkan versi Amerika yang lebih padat dan kaya.
Selain dua versi utama tersebut, cheesecake kini telah mengalami banyak inovasi di berbagai belahan dunia. Di Jepang, misalnya, lahirlah Japanese Cotton Cheesecake, yang memiliki tekstur super lembut seperti awan dan sering disebut soufflé cheesecake . Sementara itu, di Italia, ada Ricotta Cheesecake yang terkenal dengan rasa ringan dan aroma khas dari keju ricotta. Di Indonesia sendiri, cheesecake kini menjadi salah satu dessert favorit yang sering dikreasikan dengan bahan lokal seperti matcha, mango, pandan, hingga Oreo cheesecake. Hal ini membuktikan bahwa cheesecake bukan sekadar kue keju biasa, melainkan sebuah karya seni kuliner yang terus beradaptasi mengikuti selera zaman dan budaya.
Keistimewaan cheesecake tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada teknik pembuatannya. Untuk menghasilkan cheesecake yang sempurna, diperlukan keseimbangan antara bahan, suhu, dan waktu pemanggangan. Salah satu tantangan terbesar adalah mencegah cheesecake retak di bagian atas masalah klasik yang sering dihadapi pembuat kue. Rahasianya adalah memanggang dengan suhu rendah dan menjaga kelembapan oven dengan teknik water bath (au bain-marie). Selain itu, penting juga untuk tidak langsung mengeluarkan kue dari oven setelah matang, karena perubahan suhu mendadak bisa menyebabkan retakan. Detail kecil seperti ini membuat cheesecake dianggap sebagai dessert yang menuntut kesabaran dan ketelitian tinggi, namun hasilnya sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.
Secara nutrisi, cheesecake memang termasuk makanan tinggi kalori karena kandungan keju dan krimnya, tetapi tetap bisa dinikmati secara bijak. Dalam porsi kecil, cheesecake dapat memberikan energi, kalsium, dan protein yang cukup tinggi. Banyak juga variasi cheesecake modern yang menggunakan bahan lebih sehat, seperti Greek yogurt, keju rendah lemak, atau pemanis alami seperti madu dan stevia. Beberapa chef bahkan membuat versi vegan cheesecake tanpa produk susu, menggunakan kacang mete, santan, dan bahan nabati lainnya sebagai alternatif. Ini menunjukkan bahwa cheesecake tidak hanya lezat, tetapi juga fleksibel dan bisa disesuaikan dengan gaya hidup sehat maupun kebutuhan diet tertentu.
Cheesecake juga memiliki makna simbolik dalam dunia kuliner. Dessert ini sering dianggap sebagai lambang kemewahan dan perayaan, karena biasanya disajikan pada momen spesial seperti ulang tahun, pernikahan, atau perayaan cinta. Teksturnya yang lembut dan rasa manis gurihnya dianggap mewakili kebahagiaan dan keseimbangan hidup. Di Amerika, cheesecake sering dijadikan simbol comfort food makanan yang memberi rasa hangat dan nostalgia. Sementara di Perancis, cheesecake lebih dilihat sebagai bentuk ekspresi seni kuliner yang mengutamakan estetika dan cita rasa. Kedua versi ini, meski berbeda karakter, sama-sama mencerminkan bagaimana makanan bisa menjadi medium kebahagiaan dan kebersamaan.
Dalam dunia kuliner modern, cheesecake tidak lagi terbatas pada bentuk klasik berbentuk bundar. Kini, banyak variasi seperti mini cheesecake, jar cheesecake, hingga cheesecake bar yang cocok untuk gaya hidup praktis dan modern. Dengan bantuan teknologi dan kreativitas, chef di seluruh dunia terus bereksperimen menciptakan rasa baru — dari salted caramel cheesecake, lotus biscoff cheesecake, hingga matcha white chocolate cheesecake. Semua inovasi ini membuat cheesecake tetap relevan dan disukai lintas generasi. Tidak heran jika hingga kini, cheesecake selalu menjadi menu favorit di restoran, kafe, maupun toko kue, menempati posisi terhormat sebagai salah satu dessert paling dicintai di dunia.





