Glow Up dalam Budaya Populer Transformasi Diri yang Jadi Fenomena Dunia Modern

foto/istimewa

sekilas.coDalam beberapa tahun terakhir, istilah  Glow Up menjadi salah satu kata paling populer di media sosial dan budaya populer dunia. Fenomena ini menggambarkan transformasi seseorang menuju versi terbaik dirinya, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Tidak hanya soal penampilan, glow up kini menjadi simbol dari perubahan positif yang menyentuh berbagai aspek kehidupan  mulai dari perawatan diri, pola pikir, hingga gaya hidup yang lebih sehat dan produktif. Di era digital saat ini, istilah ini bahkan menjadi inspirasi global bagi generasi muda untuk lebih mengenal diri dan merayakan pertumbuhan mereka secara otentik.

Istilah  glow up pertama kali populer di kalangan anak muda berbahasa Inggris, khususnya di platform seperti Twitter, YouTube, dan Instagram sekitar tahun 2010-an. Kata ini berasal dari frasa  grow up (tumbuh dewasa) yang kemudian dimodifikasi menjadi vglow upv, dengan makna tumbuh menjadi lebih  bersinar . Sejak saat itu, istilah ini mengalami perkembangan makna yang luas vtidak hanya menggambarkan perubahan fisik seseorang dari masa remaja ke dewasa, tetapi juga mencakup transformasi ke arah kehidupan yang lebih positif. Budaya internet menjadikan glow up sebagai bentuk ekspresi diri yang menginspirasi dan membangun rasa percaya diri di kalangan generasi muda.

Baca juga:

Perkembangan media sosial memiliki peran besar dalam memperluas fenomena glow up. Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube menjadi ruang bagi banyak orang untuk membagikan perjalanan perubahan mereka, sering kali dalam bentuk before-after transformation videos. Unggahan ini bukan hanya sekadar pamer penampilan, tetapi juga bentuk motivasi bagi orang lain untuk memperbaiki diri. Misalnya, seseorang membagikan rutinitas perawatan kulit, pola makan sehat, atau perjalanan menurunkan berat badan secara alami. Tren seperti #GlowUpChallenge bahkan menjadi viral dan mendorong jutaan orang di seluruh dunia untuk lebih peduli terhadap kesehatan fisik dan mental mereka.

Namun, di sisi lain, media sosial juga menciptakan standar kecantikan baru yang kadang sulit dicapai. Hal ini membuat sebagian orang merasa tertekan untuk  glow up sesuai ekspektasi publik. Karenanya, banyak influencer kini mulai menekankan bahwa glow up sejati tidak harus selalu terlihat sempurna, melainkan berasal dari usaha dan penerimaan diri yang tulus.

Di tengah padatnya rutinitas dan tekanan hidup modern, glow up menjadi simbol penting dari self-care (perawatan diri) dan self-love (cinta diri). Konsep ini mengajarkan bahwa perubahan positif dimulai dari merawat diri sendiri  baik secara fisik maupun mental. Mulai dari tidur cukup, makan bergizi, berolahraga, hingga menjaga kesehatan mental dengan meditasi atau journaling, semuanya termasuk bagian dari proses glow up.

Dalam budaya populer, banyak figur publik yang menunjukkan pentingnya mencintai diri sendiri tanpa harus mengikuti standar kecantikan tertentu. Artis seperti Selena Gomez dan Lizzo, misalnya, dikenal karena kampanye mereka tentang penerimaan diri dan body positivity. Dari sinilah, glow up menjadi lebih dari sekadar tren  ia berubah menjadi gerakan sosial yang mengajarkan pentingnya menjadi versi terbaik dari diri sendiri, bukan versi yang diinginkan orang lain.

Dunia hiburan memiliki peran besar dalam mempopulerkan konsep glow up. Banyak selebritas yang menjadi simbol perubahan positif, baik melalui gaya hidup sehat maupun perjalanan karier mereka. Misalnya, penyanyi Adele yang dikenal mengalami transformasi besar tidak hanya dari segi penampilan, tetapi juga kesehatan dan kepercayaan diri. Perubahan ini menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa glow up bukan tentang menjadi  kurus atau  cantik , melainkan tentang menjadi lebih bahagia, seimbang, dan percaya diri.

Selain itu, film dan serial televisi juga sering mengangkat tema glow up sebagai bagian dari perkembangan karakter. Contohnya, film  The Princess Diaries atau  Legally Blonde menampilkan karakter utama yang mengalami perubahan besar bukan hanya secara visual, tetapi juga dalam cara berpikir dan berinteraksi dengan dunia. Dari sana, masyarakat belajar bahwa glow up sejati datang dari pertumbuhan pribadi dan kesadaran diri, bukan sekadar transformasi penampilan.

Fenomena glow up kini melampaui batas budaya dan wilayah geografis. Di berbagai negara, konsep ini diadaptasi dengan cara berbeda sesuai nilai dan tradisi lokal. Misalnya, di Korea Selatan, glow up identik dengan skincare routine dan gaya hidup sehat, sementara di Barat lebih banyak dikaitkan dengan perubahan mindset dan self-development. Di Indonesia sendiri, konsep glow up sering muncul dalam kampanye kecantikan, kesehatan mental, dan gaya hidup produktif.

Hal ini menunjukkan bahwa glow up bukan sekadar tren sementara, melainkan gerakan global menuju kesadaran diri dan kesejahteraan holistik. Dunia modern semakin menyadari bahwa kecantikan sejati lahir dari kombinasi antara tubuh yang sehat, pikiran yang positif, dan hati yang bahagia.

Meskipun membawa banyak dampak positif, fenomena glow up juga memiliki sisi yang perlu diwaspadai. Tekanan sosial untuk selalu terlihat sempurna dapat memicu rasa tidak percaya diri, gangguan makan, hingga masalah kesehatan mental. Beberapa orang merasa gagal jika tidak mengalami perubahan yang terlihat seperti orang lain di media sosial. Padahal, glow up sejati tidak bisa diukur dari perbandingan, melainkan dari perjalanan pribadi yang penuh proses dan waktu.

Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki waktu dan bentuk glow up yang berbeda. Tidak perlu terburu-buru atau memaksakan diri untuk mengikuti standar tertentu. Selama kamu tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih bahagia, itulah glow up yang sesungguhnya.

Kini, glow up bukan hanya sekadar tagar viral di media sosial, melainkan sudah berkembang menjadi filosofi hidup modern. Ia mengajarkan keseimbangan antara perawatan diri, pengembangan mental, dan spiritualitas. Orang yang menjalani glow up sejati bukan hanya terlihat  lebih cantik , tetapi juga memiliki aura positif yang terpancar dari dalam diri mereka.

Filosofi ini juga mendorong masyarakat untuk lebih menghargai perjalanan daripada hasil akhir. Karena yang paling penting bukan seberapa cepat kamu berubah, melainkan bagaimana kamu belajar, tumbuh, dan menerima diri sepanjang proses itu. Inilah yang menjadikan glow up relevan di berbagai aspek kehidupan  dari karier, hubungan sosial, hingga kesehatan mental.

Secara keseluruhan, Glow Up dalam budaya populer mencerminkan semangat zaman yang mengutamakan perubahan positif, penerimaan diri, dan keseimbangan hidup. Ia adalah simbol dari bagaimana masyarakat modern belajar untuk mencintai diri sendiri, memperbaiki kebiasaan, dan menumbuhkan kepercayaan diri dengan cara yang sehat.

Fenomena ini menunjukkan bahwa kecantikan bukanlah sesuatu yang statis atau ditentukan oleh standar sosial, melainkan hasil dari perjalanan panjang menuju kedewasaan dan kebahagiaan. Dengan demikian, glow up bukan sekadar transformasi fisik, tetapi juga perjalanan spiritual dan emosional menuju versi terbaik dari diri kita sendiri. Jadi, tidak peduli bagaimana penampilanmu berubah, selama kamu merasa lebih damai, bahagia, dan percaya diri  itulah glow up yang sebenarnya.

Artikel Terkait