Style Cerminan Identitas dan Dinamika Tren dalam Kehidupan Modern

Foto/Ilustrasi/unsplash.com/ Prithiviraj A

Istilah style kerap dipahami sekadar soal cara berpakaian. Padahal, lebih dari itu, style adalah bentuk ekspresi diri yang mencerminkan identitas, kepribadian, hingga cara seseorang memandang dunia. Dari pilihan busana, potongan rambut, hingga aksesoris, semuanya berbicara tanpa kata. Dalam kehidupan modern, style menjadi bahasa visual yang mampu menegaskan keberadaan individu di tengah derasnya arus globalisasi.

Di Indonesia, perkembangan style semakin beragam. Generasi muda tak lagi terpaku pada tren global, melainkan mulai mengombinasikan unsur lokal dengan gaya modern. Batik, tenun, hingga songket kini hadir dalam potongan busana kontemporer, menciptakan perpaduan unik antara tradisi dan modernitas. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana style bukan hanya mengikuti mode, tetapi juga menjadi medium pelestarian budaya. Perancang busana lokal turut berperan dalam mengangkat kearifan lokal ke panggung internasional.

Baca juga:

Media sosial menjadi ruang utama berkembangnya style. Instagram, TikTok, hingga Pinterest menjadi etalase tren gaya hidup, tempat anak muda mencari inspirasi dan membangun personal branding. Tak heran, istilah seperti OOTD (Outfit of the Day) menjadi populer. Melalui unggahan foto atau video, style tidak hanya menunjukkan penampilan, tetapi juga menyampaikan pesan  siapa diri seseorang, nilai apa yang ia junjung, dan komunitas mana yang ingin ia masuki. Dengan demikian, style berperan ganda sebagai komunikasi personal sekaligus sosial.

Namun, style juga seringkali menimbulkan tekanan. Standar kecantikan dan penampilan yang dibentuk industri mode bisa membuat sebagian orang merasa terpinggirkan. Tren yang berubah cepat menuntut konsumen untuk terus beradaptasi. Di sinilah muncul perdebatan apakah style adalah kebebasan berekspresi, atau sekadar produk komersialisasi? Menurut pakar mode, jawabannya bergantung pada perspektif. Style bisa menjadi jebakan jika hanya mengejar pengakuan sosial, tetapi juga bisa menjadi bentuk pemberdayaan bila digunakan untuk menegaskan identitas.

Industri fashion dan gaya hidup menjadi pendorong utama tren style. Merek global maupun lokal bersaing menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan pasar, dari fast fashion hingga karya sustainable fashion. Konsumen semakin kritis dalam memilih, tidak hanya melihat estetika, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan etika produksi. Kesadaran ini melahirkan tren baru seperti eco style, di mana pakaian ramah lingkungan, daur ulang, dan desain minimalis semakin digemari oleh kalangan urban.

Style juga erat kaitannya dengan profesi dan lingkungan sosial. Seorang pekerja kantoran, seniman, hingga atlet memiliki gaya berbeda yang disesuaikan dengan aktivitas sehari hari. Hal ini menunjukkan bahwa style bukan sesuatu yang statis, melainkan dinamis dan fleksibel. Banyak pakar gaya hidup menekankan pentingnya personal style gaya khas yang konsisten sebagai ciri otentik yang membedakan seseorang di tengah keramaian. Personal style inilah yang sering menjadi identitas kuat, bahkan warisan budaya populer.

Selain soal penampilan, style kini juga merambah aspek lain dalam hidup, mulai dari gaya komunikasi, desain interior, hingga penggunaan teknologi. Seorang individu bisa dikenal bukan hanya karena cara berpakaian, tetapi juga bagaimana ia berbicara, memilih gadget, atau menata ruang kerja. Dengan kata lain, style adalah representasi holistik dari kepribadian seseorang. Inilah yang membuat istilah style tidak pernah usang, karena selalu berkembang mengikuti perubahan zaman.

Pada akhirnya, style adalah cermin perjalanan manusia dalam mencari jati diri. Ia bukan sekadar mengikuti arus tren, melainkan refleksi dari nilai, pengalaman, dan aspirasi pribadi. Bagi sebagian orang, style adalah kebebasan berekspresi; bagi sebagian lain, ia adalah strategi sosial. Yang jelas, style akan terus hidup, berubah, dan berevolusi seiring perkembangan budaya, teknologi, dan cara manusia berinteraksi. Dari jalanan Jakarta hingga panggung mode Paris, style tetap menjadi bahasa universal yang melampaui batas.

Artikel Terkait