Sekilas.co – Tenggorokan sakit adalah keluhan kesehatan yang paling sering dialami masyarakat, terutama saat perubahan cuaca atau ketika daya tahan tubuh menurun. Rasa nyeri, gatal, hingga kesulitan menelan menjadi gejala umum yang membuat aktivitas sehari hari terganggu. Meski kerap dianggap sepele, sakit tenggorokan bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi medis yang perlu perhatian.
Menurut para dokter, sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu atau pilek. Namun, penyebab lain seperti bakteri, alergi, polusi udara, hingga kebiasaan merokok juga dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan. Dalam beberapa kasus, sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh bisa menandakan adanya penyakit serius seperti radang amandel atau bahkan infeksi tenggorokan kronis.
Gejala sakit tenggorokan umumnya meliputi rasa perih saat menelan, suara serak, batuk kering, hingga pembengkakan di area leher. Beberapa pasien juga melaporkan demam, sakit kepala, dan tubuh lemas sebagai gejala penyerta. Kombinasi tanda-tanda ini sering kali membuat penderita tidak nyaman berkomunikasi maupun mengonsumsi makanan.
Pemeriksaan medis diperlukan jika sakit tenggorokan berlangsung lebih dari seminggu atau disertai gejala berat. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik serta uji laboratorium bila diperlukan untuk memastikan penyebabnya. Penanganan berbeda tergantung pemicu, apakah disebabkan oleh virus yang biasanya sembuh sendiri, atau bakteri yang membutuhkan antibiotik.
Selain pengobatan medis, perawatan rumahan juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Minum air hangat, berkumur dengan air garam, serta mengonsumsi madu dan jahe dikenal efektif mengurangi rasa nyeri. Istirahat cukup dan menjaga kelembapan udara di ruangan juga penting untuk mempercepat pemulihan.
Gaya hidup sehat berperan besar dalam mencegah sakit tenggorokan. Menghindari rokok, mengurangi konsumsi makanan pedas berlebihan, serta rutin mencuci tangan dapat mengurangi risiko infeksi. Asupan vitamin C dari buah buahan segar juga membantu memperkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.
Di era pasca pandemi, sakit tenggorokan juga sering dikaitkan dengan infeksi Covid 19. Karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada bila gejala disertai batuk, sesak napas, atau hilangnya indera penciuman. Langkah tes kesehatan menjadi penting untuk memastikan kondisi dan mencegah penularan.
Kesadaran masyarakat akan kesehatan tenggorokan perlu terus ditingkatkan. Dengan penanganan yang tepat dan pencegahan sejak dini, sakit tenggorokan bukan hanya bisa diatasi, tetapi juga dicegah agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.





