Sekilas.co – Dalam kehidupan modern, istilah gaya hidup atau lifestyle semakin sering terdengar dan menjadi topik yang hangat dibicarakan. Lifestyle bukan sekadar kebiasaan sehari-hari, melainkan cerminan dari nilai, selera, serta identitas seseorang. Pilihan gaya hidup kerap menunjukkan bagaimana individu ingin dipandang oleh orang lain sekaligus bagaimana mereka menghargai diri sendiri.
Fenomena gaya hidup di masyarakat kini semakin beragam. Ada yang memilih gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, menjaga pola makan, hingga mengatur kesehatan mental. Di sisi lain, ada pula mereka yang condong ke gaya hidup urban, menekankan produktivitas, teknologi, dan kepraktisan dalam keseharian. Perbedaan ini menjadi bukti bahwa lifestyle bersifat fleksibel dan personal.
Tak hanya individu, gaya hidup juga dipengaruhi oleh tren global. Media sosial misalnya, memainkan peran besar dalam membentuk persepsi tentang lifestyle. Konten yang menampilkan kebiasaan traveling, kuliner, hingga fesyen, memicu banyak orang untuk mengikuti pola serupa demi aktualisasi diri maupun kebutuhan sosial.
Dalam bidang kesehatan, gaya hidup memiliki dampak yang sangat signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa pola hidup yang baik, seperti tidur cukup, konsumsi makanan bergizi, dan aktivitas fisik teratur, mampu memperpanjang usia harapan hidup. Sebaliknya, gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau malas bergerak, berpotensi memicu penyakit serius.
Aspek ekonomi pun ikut memengaruhi lifestyle. Kehidupan konsumtif yang didorong oleh iklan dan tren, membuat sebagian orang berlomba-lomba mengikuti gaya hidup serba mewah. Namun, ada pula gerakan minimalist lifestyle yang menekankan hidup sederhana, hemat, dan lebih ramah lingkungan. Konsep ini mulai menarik perhatian generasi muda di kota-kota besar.
Selain itu, gaya hidup erat kaitannya dengan lingkungan sosial. Seseorang yang hidup di komunitas peduli lingkungan, misalnya, cenderung mengadopsi gaya hidup hijau dengan mengurangi plastik, mendaur ulang, dan memilih transportasi ramah lingkungan. Lingkungan sekitar dapat menjadi faktor kunci pembentuk kebiasaan sehari-hari.
Gaya hidup juga tidak lepas dari perkembangan teknologi. Kehadiran aplikasi kesehatan, wearable devices, hingga layanan digital, semakin memudahkan masyarakat dalam memantau pola hidup. Hal ini menunjukkan bahwa lifestyle modern kini terintegrasi dengan inovasi digital yang memberi kenyamanan sekaligus tantangan baru.
Pada akhirnya, gaya hidup adalah pilihan yang mencerminkan kepribadian, kondisi, serta aspirasi seseorang. Tidak ada gaya hidup yang benar atau salah, melainkan bagaimana setiap individu mampu menemukan keseimbangan antara kebutuhan diri, kesehatan, dan lingkungan. Lifestyle bukan hanya tren, tetapi juga bagian penting dari perjalanan hidup manusia di era modern.





