sekilas.co – Ketika jerawat muncul di wajah, tak jarang kita terdorong untuk memencetnya. Padahal, kebiasaan ini berpotensi berdampak buruk terhadap proses penyembuhan kulit.
Banyak orang merasa tergoda memencet jerawat sebagai cara untuk menyelesaikan masalah secara instan. Rasa tidak nyaman dan keinginan untuk menghilangkan jerawat sering kali menjadi pendorong utama tindakan ini.
Selain itu, obsesi memencet jerawat kadang-kadang terkait dengan gangguan mental, seperti Dermatillomania, bagian dari Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Pada kondisi ini, seseorang merasa tidak mampu mengendalikan dorongan untuk memencet jerawat hingga melukai diri sendiri, sehingga memperburuk kesehatan mental.
Lantas, apa saja dampak negatif ketika kita memencet jerawat di wajah?
Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi ketika jerawat dipencet sendiri
Infeksi kulit yang berbahaya
Memencet jerawat dapat menimbulkan risiko infeksi serius pada kulit. Ketika jerawat dipencet dengan tangan yang tidak steril, bakteri dapat masuk melalui celah kulit terbuka, memicu peradangan yang lebih parah. Infeksi bahkan dapat menyebar ke area wajah lainnya dan lebih berbahaya jika bakteri mencapai pembuluh darah yang terhubung ke otak.
Bekas luka permanen
Salah satu konsekuensi paling umum dari memencet jerawat adalah munculnya bekas luka permanen. Proses ini merusak lapisan kulit, menyebabkan parut atau flek hitam yang sulit dihilangkan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga menurunkan rasa percaya diri.
Penyebaran bakteri
Memencet jerawat dapat membuat bakteri dan kotoran tersebar ke bagian kulit yang sehat, memperburuk kondisi dan memicu jerawat baru. Hal ini menimbulkan lingkaran setan: jerawat yang ingin diatasi justru menjadi semakin parah.
Jerawat semakin meradang
Mengabaikan saran untuk tidak memencet jerawat dapat memperburuk kondisi kulit. Reaksi inflamasi akibat tekanan pada jerawat membuat jerawat lebih meradang dan sulit diatasi.
Waktu pemulihan lebih lama
Memencet jerawat merusak jaringan kulit di sekitarnya, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih lama. Kulit yang seharusnya bisa sembuh cepat malah memerlukan waktu lebih panjang untuk kembali bersih dan halus.
Risiko komplikasi lain
Penanganan jerawat yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi serius, termasuk infeksi kulit yang lebih dalam, seperti selulitis. Tingkat keparahan komplikasi tergantung lokasi jerawat dan kebersihan saat memencet.
Daripada memencet jerawat sendiri, ada sejumlah cara aman yang bisa dilakukan
Perawatan kulit yang tepat
Mencegah jerawat muncul adalah langkah paling bijak. Menjaga kebersihan wajah secara rutin dengan produk yang sesuai jenis kulit sangat dianjurkan. Hindari menyentuh wajah dengan tangan langsung untuk mengurangi risiko jerawat.
Konsultasi dengan dokter kulit
Dokter ahli kulit dapat memberikan perawatan profesional. Metode yang digunakan bervariasi, mulai dari pengobatan topikal hingga prosedur ekstraksi jerawat dengan alat steril yang aman dan efektif.
Tips mencegah jerawat tanpa memencet
Cuci wajah dua kali sehari dengan pembersih yang sesuai.
Gunakan kompres hangat untuk meredakan peradangan.
Hindari menyentuh area wajah dan jerawat agar kondisi kulit tidak memburuk.
Dengan perawatan yang tepat dan disiplin, jerawat bisa diatasi tanpa merusak kulit lebih jauh, sehingga kulit tetap sehat, bersih, dan terhindar dari bekas luka.





