Beauty Adalah Pilihan Sudut Pandang Cara Baru Melihat Kecantikan di Era Modern

foto/istimewa

Sekilas.co – Di tengah maraknya standar kecantikan yang dibentuk oleh media sosial dan budaya populer, muncul pandangan baru yang semakin banyak diterima: beauty is a matter of perspective atau kecantikan adalah pilihan sudut pandang. Konsep ini menekankan bahwa kecantikan sejati tidak mutlak, melainkan bergantung pada cara seseorang melihat dan memaknai sesuatu.

Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan kecantikan inklusif telah berkembang pesat. Banyak kampanye brand kecantikan maupun aktivis sosial yang mendorong masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap tubuh, usia, warna kulit, serta bentuk wajah. Tujuannya adalah membongkar persepsi lama bahwa cantik harus memenuhi standar tertentu, dan menggantinya dengan penerimaan diri secara utuh.

Baca juga:

Psikolog klinis dari Universitas Indonesia, dr. Ayu Lestari, menyatakan bahwa persepsi seseorang terhadap kecantikan sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya, pengalaman hidup, dan kondisi psikologis. Seseorang bisa melihat senyuman yang tulus sebagai bentuk kecantikan, sementara yang lain bisa melihat kecantikan dalam ketangguhan seseorang menghadapi kesulitan, ujarnya dalam seminar virtual bertema Redefining Beauty.

Berbagai riset juga menunjukkan bahwa semakin seseorang merasa nyaman dengan dirinya sendiri, semakin tinggi persepsinya terhadap kecantikan di sekitarnya. Dengan kata lain, ketika seseorang memiliki sudut pandang yang positif dan terbuka, ia akan lebih mudah melihat keindahan baik pada dirinya sendiri maupun orang lain.

Tren ini turut tercermin dalam dunia seni dan fotografi. Banyak karya visual kini menampilkan keindahan dalam bentuk yang lebih beragam dan apa adanya. Wajah-wajah dengan kerutan, kulit dengan bekas luka, tubuh dengan bentuk unik, kini dianggap memancarkan real beauty atau kecantikan yang autentik. Estetika tak lagi sekadar soal simetri dan kesempurnaan, tetapi soal cerita dan makna di baliknya.

Di ranah digital, konten dengan narasi personal tentang penerimaan diri dan kecantikan dari dalam justru lebih banyak mendapatkan apresiasi. Influencer dan kreator konten yang mengangkat tema self love dan body positivity berhasil membangun komunitas yang sehat secara emosional dan mental, sekaligus mematahkan standar kecantikan yang sempit.

Meski begitu, tantangan tetap ada. Paparan konten digital yang menampilkan wajah sempurna dengan filter tetap memberi tekanan tersendiri, terutama bagi generasi muda. Karena itu, edukasi dan literasi digital menjadi sangat penting untuk membentuk cara pandang yang sehat terhadap konsep kecantikan di era modern.

Pada akhirnya, kecantikan adalah tentang cara kita memilih untuk melihat dunia. Sebagaimana pepatah mengatakan, Keindahan ada di mata yang memandang. Dengan sudut pandang yang bijak dan hati yang terbuka, setiap orang dapat menemukan kecantikan bukan hanya dalam cermin, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel Terkait