Cara Seseorang Mengekspresikan Diri Lewat Penampilan Perilaku dan Karya

Foto/Ilustrasi/unsplash.com/Afif Ramdhasuma

Dalam kehidupan sehari hari, manusia memiliki banyak cara untuk mengekspresikan diri. Salah satunya adalah melalui style, yang mencakup penampilan, perilaku, hingga karya yang diciptakan. Style bukan hanya tentang pakaian yang dikenakan, tetapi juga bagaimana seseorang membawa diri, berinteraksi, dan menampilkan identitas pribadinya kepada dunia. Di era modern, style menjadi alat komunikasi nonverbal yang kuat, karena mampu menyampaikan pesan tentang kepribadian, latar belakang, serta nilai yang diyakini tanpa harus diucapkan.

Penampilan masih menjadi aspek paling terlihat dalam pembahasan mengenai style. Pakaian, aksesoris, hingga gaya rambut kerap dijadikan media untuk menunjukkan karakter. Misalnya, seseorang yang gemar mengenakan busana kasual dengan sneakers dan kaos oversized biasanya ingin menampilkan kesan santai dan fleksibel. Sebaliknya, individu yang selalu tampil rapi dengan jas atau gaun elegan sering dipersepsikan sebagai sosok profesional dan berwibawa. Fakta ini menunjukkan bahwa cara berpakaian dapat membentuk citra diri, sekaligus memengaruhi cara orang lain menilai kita.

Baca juga:

Lebih dari sekadar penampilan fisik, style juga mencakup perilaku sehari-hari. Cara berbicara, gestur tubuh, hingga sikap dalam menghadapi situasi tertentu merupakan bentuk ekspresi diri yang tak kalah penting. Seseorang dengan gaya komunikasi tegas dan penuh percaya diri biasanya dipandang sebagai sosok pemimpin. Sebaliknya, orang yang cenderung tenang dan rendah hati bisa dianggap sebagai pribadi yang bijaksana. Perilaku ini membentuk style personal yang tidak bisa dipalsukan, karena lahir dari kebiasaan dan nilai yang dianut.

Selain penampilan dan perilaku, karya juga menjadi wujud nyata dari style seseorang. Dalam dunia seni, musik, hingga desain, style hadir sebagai ciri khas yang membedakan satu kreator dengan yang lain. Seorang pelukis, misalnya, memiliki style tertentu dalam penggunaan warna dan goresan kuas. Begitu pula musisi yang dikenal dari gaya aransemen lagu dan karakter vokalnya. Karya yang dihasilkan bukan hanya sekadar produk, melainkan refleksi dari identitas dan pengalaman pribadi pembuatnya. Inilah mengapa style sering disebut sebagai DNA kreatif yang unik.

Fenomena media sosial turut mempertegas peran style dalam kehidupan modern. Platform seperti Instagram, TikTok, hingga YouTube memberi ruang bagi individu untuk menampilkan penampilan, perilaku, maupun karya mereka kepada publik. Tren OOTD (Outfit of The Day), gaya berbicara dalam konten video, hingga hasil karya digital menjadi sarana populer untuk menunjukkan style. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa ekspresi diri kini tidak lagi terbatas pada ruang fisik, melainkan juga merambah ke dunia maya yang jangkauannya lebih luas.

Namun, penting dicatat bahwa style bukan hanya tentang mengikuti tren. Banyak orang justru menemukan style pribadinya melalui proses panjang pencarian jati diri. Style sejati lahir dari kombinasi antara kenyamanan, keaslian, dan konsistensi. Mengikuti arus mode boleh saja, tetapi menambahkan sentuhan personal akan membuat style lebih bermakna. Sebagai contoh, mengenakan batik dengan cara modern atau menampilkan karya seni dengan nuansa lokal adalah bentuk ekspresi diri yang menggabungkan nilai tradisi dengan gaya kontemporer.

Di tengah derasnya arus globalisasi, style juga berfungsi sebagai identitas budaya. Busana tradisional, bahasa tubuh khas daerah, atau karya seni lokal merupakan bentuk style kolektif yang memperkaya keanekaragaman. Banyak desainer Indonesia kini mengangkat tenun dan kain tradisional ke panggung internasional sebagai bukti bahwa style bisa menjadi medium diplomasi budaya. Dengan cara ini, ekspresi diri tidak hanya mencerminkan identitas personal, tetapi juga memperkenalkan nilai nilai bangsa kepada dunia.

Pada akhirnya, style adalah jendela untuk memahami diri sendiri sekaligus berkomunikasi dengan orang lain. Penampilan, perilaku, dan karya yang ditunjukkan bukanlah sekadar formalitas, melainkan representasi dari siapa kita sebenarnya. Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan, menemukan style personal menjadi penting agar tetap autentik dan percaya diri. Dengan memahami style, setiap individu memiliki kesempatan untuk menegaskan identitas, menyampaikan pesan, serta meninggalkan jejak yang membekas di mata orang lain.

Artikel Terkait