Clean Beauty dan Tren Minimalisme Cara Baru Merawat Kulit Tanpa Ribet tapi Tetap Efektif

foto/istimewa

Sekilas.co – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kecantikan mengalami pergeseran tren signifikan. Munculnya konsep clean beauty dan minimalist skincare menjadi sorotan, terutama di kalangan generasi muda yang mulai lebih sadar akan kandungan produk dan dampaknya terhadap kulit maupun lingkungan. Istilah clean beauty merujuk pada produk perawatan yang bebas dari bahan berbahaya dan dibuat dengan formula yang lebih aman, ramah lingkungan, dan transparan.

Tren ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran konsumen terhadap bahan kimia sintetis yang selama ini digunakan dalam produk kecantikan. Paraben, sulfat, alkohol, dan pewangi buatan menjadi beberapa bahan yang mulai dihindari. Alih-alih menggunakan banyak produk, konsep minimalisme dalam perawatan kulit mendorong penggunaan sedikit produk namun dengan kandungan aktif yang bekerja efektif.

Baca juga:

Menurut dr. Yulia Anindita, seorang dermatologis dari Klinik Kulit Sehat Jakarta, clean beauty bukan hanya sekadar tren, tapi pergeseran gaya hidup.  Konsumen sekarang lebih pintar. Mereka membaca label, memahami kandungan, dan lebih memilih produk yang simpel tapi aman. Ini membuat industri kecantikan harus lebih transparan dan bertanggung jawab, ujarnya saat diwawancara, Jumat (10/10).

Brand-brand lokal maupun internasional pun mulai menyesuaikan diri. Di Indonesia, muncul berbagai merek yang mengusung konsep clean and conscious beauty, seperti Avoskin, Lacoco, dan Sensatia Botanicals. Mereka menonjolkan penggunaan bahan alami, kemasan ramah lingkungan, serta tidak melakukan uji coba pada hewan. Selain itu, konsep less is more dalam perawatan kulit kini makin populer   hanya menggunakan 3 hingga 4 produk inti seperti cleanser, moisturizer, sunscreen, dan serum sesuai kebutuhan kulit.

Selain ramah kulit, clean beauty dan minimalist skincare juga dianggap lebih ramah kantong dan waktu. Banyak orang mulai meninggalkan rutinitas 10 langkah skincare ala Korea dan beralih ke rutinitas yang lebih sederhana dan efisien. Hal ini juga memberi dampak positif pada lingkungan karena mengurangi limbah kemasan produk.

Namun, penting untuk tidak salah kaprah. Tidak semua produk yang mengklaim diri  clean benar-benar aman atau cocok untuk semua jenis kulit. Oleh karena itu, edukasi konsumen tetap penting. Badan POM RI juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memeriksa nomor registrasi kosmetik dan tidak mudah tergiur klaim  alami tanpa bukti ilmiah yang jelas.

Tren ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya gaya hidup mindful dan sustainable yang digaungkan di media sosial oleh para influencer dan praktisi kecantikan. Mereka tidak hanya mempromosikan produk, tetapi juga gaya hidup sadar lingkungan, konsumsi bertanggung jawab, dan pentingnya menjaga keseimbangan antara perawatan diri dan kesehatan kulit jangka panjang.

Dengan semakin banyaknya pilihan produk yang transparan, aman, dan efektif, clean beauty dan minimalisme bukan hanya menjadi tren sesaat, tapi cenderung akan menjadi standar baru dalam dunia kecantikan. Di tengah pasar yang penuh informasi, konsumen kini punya kekuatan lebih besar untuk memilih apa yang terbaik  bukan hanya untuk kulit mereka, tapi juga untuk bumi.

Artikel Terkait