Jenis Porositas Rambut dan Cara Merawatnya Sesuai Kondisi Alami Rambutmu

foto/istimewa

sekilas.coHair porosity bukan tentang seberapa  berpori rambut seperti kulit, Beauties, melainkan tentang seberapa banyak celah di lapisan kutikula atau lapisan terluar batang rambut. Porositas ini menentukan seberapa cepat rambut menyerap dan mempertahankan kelembapan.

Memahami porositas rambut penting karena dari sini kamu bisa mengetahui bagaimana rambut menyerap air dan produk perawatan, seberapa baik ia mengunci kelembapan, serta seberapa mudah rambut diwarnai, ditata, atau di-styling.

Baca juga:

Dalam dunia hair porosity, ada tiga jenis porositas rambut, masing-masing dengan karakter, kebutuhan, dan trik perawatan yang berbeda. Yuk, kita bedah satu per satu agar kamu bisa merawat rambut dengan lebih tepat dan efektif!

Pada rambut low porosity, kutikula rambut  rapat atau tertutup sehingga air dan produk sulit menembus ke dalam batang rambut. Akibatnya

Rambut terasa sulit menyerap air saat keramas.

Produk styling atau conditioner sering hanya menempel di permukaan rambut.

Rambut bisa terasa berat atau lepek jika produk tidak sesuai.

Gunakan produk ringan atau water-based, seperti conditioner ringan atau leave-in lotion ringan. Hindari produk berat, minyak, atau cream tebal.

Saat keramas atau conditioning, pakai air hangat atau semprot air hangat agar kutikula sedikit terbuka.

Lakukan clarifying shampoo secara berkala untuk mengangkat residu produk yang menumpuk.

Singkatnya, jika rambutmu sulit menyerap air atau produk, gunakan produk ringan dan sedikit bantuan panas hangat.

Rambut medium porosity memiliki kutikula yang tidak terlalu rapat atau terbuka, sehingga rambut bisa

Menyerap kelembapan dan produk dengan baik.

Mudah diatur, diwarnai, atau di-styling.

Mempertahankan kelembapan tanpa terlalu cepat kering atau berminyak.

Rutin gunakan conditioner dan moisturizing treatments karena rambut mampu menyerap kelembapan optimal.

Gunakan produk dengan keseimbangan moisturizing dan protein, hindari over-treatment agar kutikula tidak rusak.

Saat styling, tetap bisa menggunakan alat styling dengan proteksi, karena rambut cukup stabil.

Pada rambut high porosity, kutikula lebih terangkat atau ada celah, biasanya akibat faktor genetik, paparan panas, pewarnaan, atau perlakuan kimia. Akibatnya:

Rambut menyerap air dan produk cepat, tapi kelembapan juga cepat hilang.

Rambut rentan kering, kusam, frizzy, dan mudah patah.

Rambut terasa kasar, kaku, atau rapuh sehingga styling sulit bertahan lama.

Prioritaskan deep conditioning dan protein treatment untuk memperbaiki struktur rambut.

Gunakan produk berat dan sealing, seperti hair mask, leave-in cream, atau minyak alami, untuk mengunci kelembapan.

Hindari terlalu sering menggunakan panas atau bahan kimia keras.

Ibarat spons bocor, rambut high porosity perlu “disumbat” dengan hidrasi dan sealing agar tetap lembut dan sehat.

Ambil sehelai rambut bersih dan kering, masukkan ke segelas air.

Rambut mengapung → low porosity

Rambut tenggelam cepat → high porosity

Rambut tenggelam perlahan → medium porosity

Ambil helai rambut bersih, usapkan jari dari ujung ke akar.

Halus & licin → low porosity

Sedikit bergelombang → medium porosity

Kasar/bergombang kasar → high porosity

Setelah mengetahui jenis porositas rambutmu, kamu bisa menyesuaikan produk perawatan agar efektif, hemat waktu, dan biaya. Dengan perawatan yang tepat, rambutmu bisa tetap sehat, lembap, dan mudah diatur.

Artikel Terkait