Sekilas.co – Kesehatan anak menjadi perhatian utama dalam upaya membangun generasi masa depan yang kuat dan berkualitas. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, para orang tua dituntut tidak hanya menjaga anak dari penyakit, tetapi juga memahami pentingnya perawatan kesehatan secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik, mental, dan emosional.
Data dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa kasus stunting, gizi buruk, dan gangguan perkembangan pada anak masih menjadi masalah serius di sejumlah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesehatan anak tidak bisa hanya bersifat kuratif, tetapi harus dimulai dari pencegahan sejak usia dini, termasuk melalui edukasi orang tua dan penguatan layanan kesehatan primer.
Dokter anak dr. Amelia Wardhani, Sp.A, menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah gangguan tumbuh kembang. Kesehatan anak bukan hanya dinilai dari berat badan atau tinggi badan saja, tapi juga dari perkembangan motorik, bahasa, dan sosial emosionalnya. Pemeriksaan rutin harus dilakukan, minimal setiap bulan pada usia 0 12 bulan, ungkapnya saat ditemui dalam acara edukasi kesehatan anak di Jakarta Selatan, Kamis (16/10).
Nutrisi menjadi pilar utama dalam menjaga kesehatan anak. Asupan gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan optimal. Pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan dan MPASI bergizi setelahnya terbukti berkontribusi besar terhadap sistem imun dan perkembangan otak anak.
Selain fisik, aspek kesehatan mental anak juga mulai menjadi sorotan. Lingkungan keluarga yang suportif, pola asuh positif, serta komunikasi yang terbuka berperan penting dalam membentuk kepribadian dan stabilitas emosi anak. Di era digital, anak juga rentan mengalami stres dan gangguan perilaku jika tidak didampingi dengan baik dalam penggunaan gawai dan media sosial.
Penting pula untuk memperhatikan imunisasi dasar lengkap sebagai bentuk perlindungan anak terhadap berbagai penyakit berbahaya seperti polio, campak, hepatitis, dan TBC. Meski saat ini banyak informasi keliru mengenai vaksin beredar di media sosial, para ahli menegaskan bahwa imunisasi tetap menjadi langkah preventif yang efektif dan aman.
Di sisi lain, akses layanan kesehatan anak yang merata dan terjangkau masih menjadi tantangan, terutama di wilayah terpencil. Pemerintah bersama sektor swasta dan organisasi sosial terus mendorong program posyandu aktif, klinik ramah anak, serta kampanye edukasi kesehatan yang menjangkau lapisan masyarakat hingga ke tingkat desa.
Menjaga kesehatan anak adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Dengan pola asuh yang tepat, gizi seimbang, imunisasi lengkap, dan perhatian pada aspek psikologis, anak-anak Indonesia berpeluang tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di masa depan.





