Sekilas.co – Dalam upaya membangun pola hidup sehat, perhatian masyarakat sering kali terfokus pada pola makan dan olahraga. Padahal, ada satu aspek penting yang tak kalah vital namun kerap diabaikan kesehatan perilaku. Istilah ini merujuk pada kebiasaan, gaya hidup, dan keputusan sehari-hari yang secara langsung memengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang.
Kesehatan perilaku mencakup berbagai aspek mulai dari rutinitas tidur, kebiasaan makan, penggunaan alkohol atau zat adiktif, hingga bagaimana seseorang mengelola stres dan emosi. Menurut Kementerian Kesehatan RI, sebagian besar penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas berakar dari kebiasaan perilaku yang tidak sehat dan dilakukan terus menerus.
Perilaku hidup yang buruk seperti merokok, kurang tidur, makan berlebihan, atau jarang bergerak bukan hanya merusak fisik, tapi juga mental. Inilah yang menjadi penyebab utama banyak penyakit kronis di usia muda,” ujar dr. Wira Santika, Sp.KJ, psikiater dari Rumah Sakit Umum Jakarta, kepada media, Minggu (20/10).
Perilaku sehari-hari juga berkaitan erat dengan kondisi psikologis. Seseorang yang memiliki stres berkepanjangan, misalnya, lebih cenderung makan secara emosional, begadang, atau menghindari aktivitas fisik. Jika dibiarkan, pola ini menjadi siklus negatif yang sulit dihentikan tanpa kesadaran dan intervensi yang tepat.
Pendidikan kesehatan perilaku kini mulai diterapkan di berbagai institusi, termasuk sekolah dan tempat kerja. Program seperti edukasi gizi, pengelolaan stres, dan kampanye stop merokok menjadi langkah preventif yang terbukti menurunkan risiko gangguan kesehatan. Beberapa perusahaan bahkan mulai menyediakan layanan konseling bagi karyawan sebagai bagian dari program kesejahteraan mental.
Kesehatan perilaku juga penting dalam konteks pemulihan dari gangguan mental atau kecanduan. Dalam proses rehabilitasi, pengubahan kebiasaan menjadi fokus utama agar pasien bisa kembali menjalani hidup normal dan produktif. Kita tidak hanya mengobati gejala, tapi juga mengubah pola hidup yang mendasari masalah tersebut, tambah dr. Wira.
Pakar kesehatan masyarakat menyarankan pendekatan sederhana namun konsisten: tidur teratur, konsumsi makanan seimbang, aktivitas fisik rutin, dan menghindari kebiasaan destruktif seperti merokok atau konsumsi alkohol berlebihan. Kesadaran pribadi menjadi faktor penentu utama keberhasilan menjaga kesehatan perilaku.
Dalam dunia modern yang serba cepat dan penuh tekanan, menjaga kesehatan perilaku bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Perubahan kecil dalam rutinitas harian bisa membawa dampak besar dalam jangka panjang. Karena pada akhirnya, gaya hidup yang sehat adalah fondasi dari kualitas hidup yang lebih baik.





