Sekilas.co – Remaja usia 17 tahun sedang berada pada masa transisi, di mana perubahan hormon sering memengaruhi kondisi kulit. Banyak remaja menghadapi masalah jerawat, kulit berminyak, hingga pori pori besar. Karena itu, kebutuhan akan skincare yang tepat semakin penting untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus mencegah masalah yang bisa berlanjut hingga dewasa.
Pakar dermatologi menyebutkan, skincare untuk remaja tidak boleh terlalu berat atau mengandung bahan kimia keras. Fokus perawatan harus pada langkah dasar, seperti membersihkan wajah, menjaga kelembapan, dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Produk dengan kandungan ringan, misalnya pembersih wajah berbahan lembut, moisturizer tanpa minyak, dan tabir surya dengan SPF minimal 30, menjadi pilihan yang direkomendasikan.
Selain itu, banyak remaja masih kurang memahami pentingnya rutinitas skincare yang konsisten. Padahal, perawatan sederhana setiap pagi dan malam bisa membuat perbedaan besar. Membersihkan wajah sebelum tidur, misalnya, mencegah penumpukan minyak dan debu yang dapat memicu jerawat. Sementara itu, penggunaan sunscreen di pagi hari berfungsi melindungi kulit dari risiko penuaan dini akibat sinar UV.
Tren skincare di kalangan remaja juga dipengaruhi oleh media sosial. Tidak sedikit anak 17 tahun yang tergoda mencoba berbagai produk viral tanpa mempertimbangkan kecocokan dengan kondisi kulit mereka. Dermatolog mengingatkan, mencoba terlalu banyak produk sekaligus justru dapat merusak skin barrier, lapisan pelindung alami kulit. Karena itu, pendekatan “less is more” dianggap lebih aman untuk remaja.
Faktor gaya hidup juga memainkan peran penting. Kurang tidur, konsumsi makanan cepat saji, dan stres akibat sekolah sering menjadi pemicu masalah kulit. Skincare memang membantu, tetapi tetap harus dibarengi dengan pola hidup sehat, termasuk tidur cukup, minum air putih, dan konsumsi buah serta sayur. Dengan kombinasi perawatan luar dan dalam, kesehatan kulit remaja dapat lebih terjaga.
Banyak orang tua kini mulai memberi perhatian pada rutinitas skincare anak mereka. Edukasi mengenai perawatan kulit sejak dini dipandang penting agar remaja bisa lebih percaya diri. Dengan kulit yang sehat, mereka tidak hanya tampil lebih segar, tetapi juga merasa lebih nyaman dalam berinteraksi sosial.
Industri kecantikan pun mulai melirik segmen remaja dengan meluncurkan produk khusus yang diformulasikan ringan, bebas alkohol, dan ramah untuk kulit muda. Fenomena ini menandakan adanya kesadaran baru bahwa perawatan kulit tidak hanya milik orang dewasa, tetapi juga bagian dari gaya hidup sehat anak muda.
Dengan pendekatan tepat, skincare untuk anak usia 17 tahun bukan sekadar tren, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan kulit. Kebiasaan merawat diri sejak remaja akan membawa manfaat besar hingga dewasa, termasuk mencegah masalah kulit serius yang lebih sulit ditangani di kemudian hari.





