Sekilas.co – Di era kerja modern yang dinamis dan kolaboratif, style atau gaya seseorang dalam memimpin dan berkarier menjadi faktor penting dalam menentukan kesuksesan. Tidak hanya kompetensi teknis, namun cara seseorang mengambil keputusan, berkomunikasi, serta memengaruhi tim kini menjadi sorotan utama di berbagai organisasi.
Style dalam kepemimpinan bukan sekadar soal sikap tegas atau santai. Ini mencakup pendekatan yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam menghadapi tantangan, mengatur strategi, serta memotivasi tim. Misalnya, ada gaya kepemimpinan otoriter yang mengandalkan arahan tegas dan kontrol penuh, sementara gaya kepemimpinan demokratis lebih terbuka terhadap diskusi dan pendapat anggota tim.
Menurut data dari Harvard Business Review, gaya kepemimpinan yang paling efektif adalah yang mampu menyesuaikan dengan situasi dan tim yang dipimpin. Seorang pemimpin dengan adaptive leadership style gaya yang fleksibel dan kontekstual cenderung mampu mempertahankan performa tinggi di tengah perubahan cepat yang sering terjadi di dunia kerja saat ini.
Tak hanya bagi pemimpin, style dalam karier juga mencerminkan karakter dan etos kerja seseorang. Ada individu yang memiliki gaya kerja yang cepat dan berorientasi pada hasil, sementara lainnya lebih teliti dan fokus pada proses. Mengenali gaya kerja ini dapat membantu seseorang menemukan lingkungan kerja yang paling sesuai serta meningkatkan produktivitas.
Konsultan SDM, Rizky Nurdiansyah, menekankan pentingnya kesadaran terhadap gaya pribadi dalam dunia kerja. Banyak karyawan atau calon pemimpin gagal berkembang bukan karena kurang cerdas, tapi karena tidak mengenal gaya kerja dan kepemimpinannya sendiri. Padahal, ketika kita tahu gaya kita, kita bisa mengatur strategi dan membangun komunikasi yang lebih efektif, jelasnya.
Perusahaan modern saat ini juga mulai mempertimbangkan faktor style saat merekrut atau mempromosikan karyawan. Selain pengalaman dan kualifikasi, HR melihat apakah gaya kepemimpinan atau gaya kerja kandidat sesuai dengan budaya perusahaan dan tim yang ada. Ini menunjukkan bahwa style telah menjadi bagian penting dari personal branding profesional.
Dengan memahami dan mengasah style dalam kepemimpinan dan karier, seseorang tidak hanya tampil lebih percaya diri, tetapi juga bisa beradaptasi lebih baik dalam berbagai situasi kerja. Style yang tepat memungkinkan pemimpin menciptakan suasana kerja yang sehat, inovatif, dan produktif faktor kunci dalam menghadapi tantangan bisnis masa depan.
Pada akhirnya, style bukan soal pencitraan, melainkan tentang keaslian dan kesadaran diri. Ketika seseorang menemukan style kepemimpinan dan gaya kerja yang selaras dengan dirinya, ia akan lebih mudah mencapai kinerja optimal, membangun relasi kerja yang sehat, dan memberi dampak positif dalam karier jangka panjang.





