sekilas.co – Style dalam kreativitas adalah cara seseorang mengekspresikan ide, imajinasi, dan kepribadian melalui karya yang mereka hasilkan. Style bukan hanya soal teknik atau keterampilan, tetapi lebih pada identitas dan karakter unik yang membuat karya seseorang mudah dikenali. Dalam seni, musik, desain, menulis, fotografi, hingga konten digital, style adalah elemen yang membedakan seorang kreator dari kreator lainnya. Inilah alasan mengapa dua orang bisa menggunakan alat dan teknik yang sama, tetapi hasilnya tetap terlihat berbeda. Style adalah DNA kreatif yang menjadi ciri khas seseorang. Dalam dunia yang penuh dengan inspirasi dan repetisi, memiliki style yang kuat adalah kunci untuk menonjol dan membangun karakter berkarya yang autentik.
Style yang kuat memberikan identitas yang jelas, meningkatkan kualitas karya, dan membuat seseorang lebih mudah diperhatikan dalam industri kreatif. Bagi seniman dan pembuat konten, memiliki style yang konsisten membantu menciptakan branding yang mudah diingat oleh audiens. Style juga menjadi bentuk komunikasi non-verbal; tanpa harus menjelaskan, karya sudah berbicara tentang siapa kreatornya dan apa pesan yang ingin disampaikan. Lebih dari itu, style menjadikan proses kreatif jauh lebih memuaskan karena seseorang merasa benar-benar mengekspresikan diri, bukan sekadar meniru atau mengikuti tren. Dalam jangka panjang, style adalah fondasi reputasi seorang kreator.
Style tidak terbentuk secara instan; ada berbagai elemen yang menyusunnya. Dalam seni visual, style bisa muncul dari pilihan warna, teknik sapuan kuas, atau komposisi gambar. Dalam musik, style tampak dari ritme, genre, instrumen favorit, dan cara penyanyi mengekspresikan emosi. Dalam menulis, style terlihat dari struktur bahasa, diksi, pola kalimat, dan tone cerita. Sementara dalam fotografi, style tercermin dalam penggunaan cahaya, framing, atau editing. Bahkan dalam dunia konten digital, style terlihat dari warna feed, tema pembahasan, energi dalam berbicara, atau cara menyusun narasi video. Semakin kuat elemen-elemen ini terbentuk, semakin khas pula style yang dimiliki seseorang.
Menemukan style dalam kreativitas adalah perjalanan panjang yang membutuhkan eksplorasi, eksperimen, dan keberanian untuk mencoba berbagai hal. Tidak ada yang bisa langsung menemukan style sejak awal berkarya; biasanya style muncul dari proses panjang belajar, meniru, gagal, lalu menemukan pola yang dirasa paling cocok. Proses ini wajar dan bahkan penting. Kreator perlu mempelajari banyak referensi, mencoba berbagai teknik, dan memahami apa yang membuatnya merasa klik ketika berkarya. Dari pengalaman inilah style pribadi mulai terbentuk. Semakin seseorang berani mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi, semakin cepat style itu muncul secara alami.
Setelah menemukan pola atau ciri yang terasa nyaman, langkah berikutnya adalah mempertahankan konsistensi. Konsistensi tidak berarti melakukan hal yang sama selamanya, tetapi menjaga karakter inti tetap ada di setiap karya. Seorang penulis yang memiliki style puitis tetap bisa menulis artikel informatif, namun jejak kepuitisan itu tetap terlihat. Seniman yang style-nya ekspresif tetap bisa membuat karya minimalis, tetapi tetap menghadirkan sentuhan ekspresif dalam warna atau bentuk. Konsistensi membuat style semakin jelas terlihat dan membuat audiens mengenali karya bahkan sebelum melihat nama pembuatnya. Di sinilah sebuah style berkembang menjadi signature kreatif.
Tidak dapat dipungkiri, style selalu dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman hidup, budaya, serta karya-karya kreator lain yang kita kagumi. Inspirasi bukan untuk ditiru mentah-mentah, tetapi untuk dipahami dan diolah menjadi sesuatu yang baru. Misalnya, seorang musisi bisa terinspirasi dari artis favoritnya, tetapi dengan menambahkan pengalaman pribadi, tradisi lokal, atau teknik baru, ia menciptakan style yang unik. Begitu pula desainer yang terinspirasi tren internasional namun memasukkan elemen budaya lokal dalam karyanya. Lingkungan emosional juga memengaruhi style: perasaan sedih, semangat, cinta, atau konflik batin sering muncul sebagai warna dalam karya tanpa disadari.
Style bukan sesuatu yang kaku. Seiring bertambahnya pengalaman, wawasan, dan keterampilan, style dapat berkembang, berubah, atau semakin matang. Kreator besar di dunia seni dan hiburan pun mengalami evolusi style sepanjang karier mereka. Perubahan ini wajar dan sehat, karena membuktikan bahwa kreativitas selalu hidup dan dinamis. Perkembangan style menunjukkan pertumbuhan seorang kreator, baik secara teknis maupun emosional. Bahkan terkadang perubahan ini diperlukan agar karya tetap relevan dan kreator tidak merasa stagnan. Yang penting, inti identitas dalam karya tetap terjaga meski mengalami perkembangan.
Style dalam kreativitas adalah gabungan dari pengalaman, ekspresi, kepribadian, teknik, dan cara seseorang memandang dunia. Style membuat karya menjadi unik, autentik, dan mudah dikenali. Untuk menemukan style pribadi, seseorang perlu waktu, eksperimen, inspirasi, dan keberanian menjadi diri sendiri. Setelah menemukan style, konsistensi akan membuatnya semakin kuat dan berkarakter. Di era kreatif saat ini, style bukan hanya estetika, tetapi identitas dan nilai jual yang membuat seseorang menonjol di tengah banyaknya kreator lainnya. Dengan terus belajar dan berkembang, style akan menjadi ciri khas yang membedakan karya kamu dari jutaan karya lain di dunia.





