sekilas.co – Musik adalah bahasa universal yang bisa dirasakan oleh semua orang tanpa batasan bahasa atau budaya. Namun, di balik setiap melodi yang indah dan lirik yang menyentuh hati, ada sesuatu yang membuat setiap karya terasa unik yaitu style dalam musik. Style bukan hanya sekadar genre seperti pop, rock, jazz, atau klasik, tetapi juga cara khas seorang musisi mengekspresikan dirinya melalui suara, aransemen, hingga emosi yang disampaikan. Dalam dunia musik modern, style menjadi elemen penting yang membedakan satu musisi dengan musisi lainnya, membentuk identitas artistik yang kuat, dan sering kali menjadi alasan mengapa pendengar jatuh cinta pada karya tertentu.
Style dalam musik dapat diartikan sebagai gaya, warna, atau karakter unik yang membedakan satu karya atau musisi dari yang lain. Misalnya, dua lagu bisa sama-sama bergenre pop, tetapi memiliki style berbeda tergantung pada bagaimana penyanyinya mengekspresikan emosi, aransemen instrumen, hingga cara produksi musiknya. Style mencakup berbagai elemen seperti tempo, harmoni, ritme, dinamika, dan timbre (warna suara). Dalam sejarah musik, perkembangan style menjadi penanda perubahan zaman. Contohnya, era Baroque memiliki style yang kompleks dan megah, sementara era Jazz membawa kebebasan improvisasi yang menonjolkan ekspresi pribadi.
Bagi seorang musisi, style bukan hanya soal teknis musik, tetapi juga bentuk ekspresi dan identitas diri. Banyak musisi besar dikenal bukan hanya karena lagunya yang enak didengar, tetapi karena mereka memiliki gaya khas yang mudah dikenali. Misalnya, Freddie Mercury dikenal dengan vokal teatrikalnya, Ed Sheeran dengan kombinasi pop akustik dan storytelling, atau Billie Eilish dengan style minimalis dan atmosferik yang misterius. Bahkan tanpa melihat nama artisnya, seseorang bisa tahu siapa yang bernyanyi hanya dari gaya suara dan aransemen lagunya. Inilah kekuatan style dalam membangun karakter seorang musisi menjadi tanda tangan musikal yang tidak bisa ditiru begitu saja.
Style musik juga dipengaruhi oleh budaya dan perkembangan teknologi. Misalnya, musik tradisional Indonesia memiliki style khas berdasarkan daerah seperti gamelan Jawa yang lembut dan meditatif, atau musik Batak yang energik dan penuh harmoni vokal. Di sisi lain, kemajuan teknologi menghadirkan banyak peluang baru dalam penciptaan style. Musisi kini bisa bereksperimen dengan berbagai software, efek digital, dan instrumen elektronik untuk menciptakan suara yang belum pernah ada sebelumnya. Contohnya, style musik elektronik seperti EDM atau synth-pop lahir karena adanya revolusi teknologi digital. Kolaborasi lintas budaya dan penggunaan media sosial juga memperluas pengaruh style, menciptakan identitas musik yang global namun tetap personal.
Seiring perkembangan zaman, style dalam musik terus berevolusi. Di masa lalu, musik klasik mendominasi dengan struktur yang ketat dan elegan. Memasuki abad ke-20, muncul style baru seperti jazz, blues, dan rock yang membawa kebebasan improvisasi dan ekspresi personal. Revolusi besar terjadi pada era 1960 1980-an, ketika muncul ikon seperti The Beatles, Elvis Presley, dan Michael Jackson yang mengubah wajah industri musik. Kini, di era digital, style semakin beragam dan sulit dikategorikan secara kaku. Genre-genre bercampur, menghasilkan sub-style baru seperti pop-alternative, electro-folk, atau R&B modern. Bahkan, platform seperti YouTube dan TikTok memungkinkan musisi muda menciptakan style sendiri tanpa terikat industri besar, menunjukkan bahwa evolusi musik kini bersifat organik dan bebas.
Salah satu alasan mengapa style begitu penting dalam musik adalah kemampuannya menyampaikan emosi secara mendalam. Style bukan sekadar pilihan ritme atau melodi, tetapi bagaimana perasaan dituangkan ke dalam suara. Misalnya, style musik jazz sering dikaitkan dengan ekspresi bebas dan improvisasi yang spontan, sementara style musik klasik lebih menggambarkan keseimbangan dan ketenangan. Musik rock cenderung menonjolkan semangat pemberontakan dan energi, sementara ballad pop mengutamakan kehangatan dan romansa. Seorang musisi yang mampu menggabungkan teknik musikal dengan perasaan tulus akan menciptakan style yang menyentuh jiwa pendengarnya. Karena itu, style sering kali menjadi jembatan emosional antara musisi dan audiens.
Dalam konteks industri musik, style juga berfungsi sebagai alat komunikasi dan inovasi. Setiap kali musisi menciptakan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan, mereka sebenarnya sedang memperluas batasan style yang ada. Misalnya, musisi seperti BTS menggabungkan pop, hip-hop, dan R&B dalam satu kesatuan yang tetap terasa khas Korea. Sementara Lady Gaga dikenal karena gaya teatrikalnya yang unik, memadukan fashion, visual art, dan pesan sosial ke dalam karya musiknya. Dengan style yang kuat, seorang artis tidak hanya menyampaikan lagu, tetapi juga pesan dan filosofi hidup. Itulah sebabnya, dalam dunia musik modern, style sering dianggap sebagai bahasa kedua bagi para musisi cara mereka berbicara kepada dunia tanpa kata-kata.
Style juga memainkan peran besar dalam membentuk tren industri musik global. Ketika sebuah style mendapat perhatian luas, biasanya akan muncul gelombang baru musisi yang mengadaptasi atau mengembangkan gaya serupa. Contohnya, ketika style hip-hop mendunia pada 1990-an, banyak artis dari berbagai negara menciptakan versi lokal dengan ciri khas bahasa dan budaya masing-masing. Begitu pula dengan fenomena K-pop, yang berhasil menembus pasar internasional berkat perpaduan style visual, koreografi, dan musik yang modern. Bahkan, style tertentu bisa memengaruhi cara berpakaian, menari, hingga membentuk subkultur sosial. Jadi, style bukan hanya aspek musikal, tetapi juga fenomena budaya yang memengaruhi cara orang hidup, berinteraksi, dan mengekspresikan diri.
Pada akhirnya, style dalam musik adalah jiwa dari setiap karya yang tercipta. Ia menjadi representasi dari perjalanan emosional, pengaruh budaya, dan kreativitas seorang musisi. Tanpa style, musik akan kehilangan kepribadiannya dan terdengar monoton. Di era modern ini, di mana teknologi membuat semua orang bisa membuat musik, keunikan style justru menjadi pembeda utama antara satu musisi dengan yang lain. Baik dalam skala lokal maupun global, style adalah bahasa universal yang menyatukan dan sekaligus membedakan setiap individu. Maka, bagi siapa pun yang berkecimpung di dunia musik baik pendengar maupun pencipta memahami style bukan hanya soal selera, tetapi juga tentang memahami esensi dari seni itu sendiri menyentuh hati dan menghidupkan perasaan melalui suara.





