Style sebagai Ciri Khas atau Kepribadian Gaya yang Mewakili Jati Diri Seseorang

foto/istimewa

Sekilas.co – Dalam dunia modern yang penuh dinamika, style bukan sekadar soal penampilan luar, tetapi telah menjadi representasi dari kepribadian seseorang. Gaya berpakaian, cara berbicara, hingga gestur tubuh kini dianggap sebagai bahasa nonverbal yang mencerminkan siapa kita sebenarnya. Setiap individu memiliki style yang berbeda, dan perbedaan itulah yang menjadi kekuatan unik dalam mengekspresikan identitas diri di tengah arus tren yang terus berubah

Para ahli gaya hidup menyebut bahwa style lahir dari kepercayaan diri dan kenyamanan diri sendiri. Seseorang dengan gaya yang kuat biasanya memiliki pemahaman mendalam tentang apa yang ia sukai, apa yang membuatnya nyaman, dan bagaimana ia ingin dilihat oleh dunia. Oleh karena itu, style sering kali menjadi indikator dari kedewasaan seseorang dalam mengenali jati dirinya.

Baca juga:

Di industri mode, style kerap dibedakan dari fashion. Jika fashion adalah tren yang datang dan pergi, maka style bersifat pribadi dan abadi. Seorang individu bisa mengikuti tren, tetapi tetap mempertahankan ciri khas yang membuatnya berbeda. Misalnya, seseorang mungkin menyukai warna-warna lembut, potongan simpel, atau aksesori tertentu yang selalu hadir dalam setiap penampilannya. Itulah identitas visual yang membentuk personal styl

Lebih jauh, style juga bisa mencerminkan kondisi emosional dan psikologis seseorang. Cara seseorang memilih pakaian, gaya rambut, atau bahkan aroma parfum yang digunakan sering kali menunjukkan suasana hati dan tingkat kepercayaan dirinya. Dalam konteks ini, style menjadi medium komunikasi yang jujur, mengungkapkan hal-hal yang mungkin tidak diucapkan secara langsung.

Bukan hanya dalam penampilan, style juga muncul dalam cara berbicara, menulis, atau bertindak. Seorang jurnalis memiliki gaya menulis khas, seorang pembicara punya gaya retorika tersendiri, dan seorang pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang membedakannya dari yang lain. Dengan demikian, style adalah kombinasi dari ekspresi visual, verbal, dan perilaku yang membentuk citra seseorang secara utuh

Dalam era media sosial, style menjadi alat penting untuk membangun identitas digital. Banyak orang menggunakan platform seperti Instagram atau TikTok untuk menunjukkan gaya hidup dan karakter mereka. Melalui foto, video, dan konten visual lainnya, seseorang bisa membangun citra diri yang autentik atau bahkan membentuk persona baru sesuai dengan aspirasi pribadinya.

Namun, penting untuk diingat bahwa style bukan tentang mengikuti orang lain, melainkan menemukan versi terbaik dari diri sendiri. Terlalu banyak mengikuti tren justru bisa membuat seseorang kehilangan jati dirinya. Style sejati tumbuh dari keaslian keberanian untuk tampil berbeda dan menjadi diri sendiri tanpa merasa perlu meniru orang lain.

Pada akhirnya, style adalah refleksi dari kepribadian, pengalaman, dan nilai yang dipegang seseorang. Ia adalah bentuk komunikasi yang halus namun kuat, menunjukkan kepada dunia siapa kita tanpa harus berkata-kata. Seiring waktu, style akan terus berkembang bersama pertumbuhan pribadi, menjadikannya bukan hanya sekadar tampilan luar, tetapi bagian penting dari perjalanan mengenal diri dan membangun identitas sejati.

Artikel Terkait