Style sebagai Identitas Diri Cerminan Karakter dalam Kehidupan Modern

foto/unsplash.com/Anton Shuvalov

Sekilas.co – Style kini tidak lagi dianggap sekadar tren mode atau penampilan semata, melainkan telah menjadi bagian penting dari identitas diri seseorang. Melalui cara berpakaian, berbicara, hingga bersikap, style mencerminkan kepribadian sekaligus cara seseorang ingin dilihat oleh orang lain. Dalam kehidupan modern, style menjadi simbol komunikasi nonverbal yang kuat.

Menurut para pakar psikologi, style adalah ekspresi diri yang membedakan satu individu dengan yang lain. Orang dengan style kasual misalnya, sering diasosiasikan dengan kepribadian santai dan terbuka, sementara mereka yang memilih style formal biasanya dipandang lebih profesional dan berwibawa. Dengan kata lain, style bukan hanya tentang estetika, melainkan juga bahasa tubuh yang mengirimkan pesan.

Baca juga:

Di dunia fashion, style bahkan dianggap sebagai tanda tangan pribadi. Banyak tokoh publik dikenal bukan hanya karena prestasi, tetapi juga karena gaya khas yang melekat pada dirinya. Contohnya, figur-figur terkenal kerap menjadi ikon style yang menginspirasi masyarakat luas. Dari sinilah style berkembang menjadi identitas yang bisa diingat oleh banyak orang.

Namun, style tidak hanya terbatas pada pakaian. Gaya berbicara, selera musik, bahkan cara seseorang berinteraksi dengan lingkungan sekitar juga termasuk bagian dari style. Itulah mengapa style sering dianggap sebagai representasi dari keseluruhan diri, bukan sekadar tampilan luar.

Perkembangan media sosial turut memperkuat peran style sebagai identitas diri. Melalui platform digital, banyak orang menampilkan style unik mereka untuk membangun personal branding. Hal ini membuat style semakin penting dalam menentukan bagaimana seseorang dikenal, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Di sisi lain, style juga bisa menjadi sarana kebebasan berekspresi. Banyak anak muda berani mengeksplorasi berbagai style baru untuk menunjukkan kreativitas dan jati diri. Fenomena ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada style yang benar atau salah, karena pada akhirnya style adalah tentang keaslian dan kenyamanan diri.

Meski begitu, style tetap bisa berubah seiring waktu. Lingkungan kerja, perkembangan usia, hingga pengalaman hidup sering memengaruhi transformasi style seseorang. Perubahan ini tidak selalu berarti kehilangan identitas, melainkan evolusi diri yang mencerminkan perjalanan hidup individu.

Pada akhirnya, style sebagai identitas diri adalah tentang keberanian untuk menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Lebih dari sekadar penampilan luar, style mencerminkan karakter, nilai, serta cara kita ingin dihargai. Di tengah arus globalisasi yang penuh tren, memiliki style pribadi menjadi kunci untuk tetap otentik dan dikenang.

Artikel Terkait