Sekilas.co – Dalam dunia kecantikan yang terus berkembang, hidung mancung masih menjadi salah satu fitur wajah yang paling diidamkan, khususnya di kalangan masyarakat urban Indonesia. Bentuk hidung yang ramping dan menonjol dinilai mampu memberikan kesan tegas dan simetris pada wajah. Tidak heran, banyak orang rela menjalani berbagai prosedur medis atau perawatan estetik demi mendapatkan bentuk hidung ideal.
Menurut data dari Asosiasi Bedah Plastik Indonesia (PERAPI), permintaan prosedur rhinoplasty atau operasi hidung meningkat sebesar 37% dalam lima tahun terakhir. Selain faktor estetika, dorongan sosial media juga berpengaruh besar dalam membentuk persepsi kecantikan. Filter-filter digital yang mempertegas kontur hidung sering menjadi referensi visual bagi generasi muda untuk mengubah penampilan mereka secara nyata.
Namun, tidak semua orang memilih jalur pembedahan. Klinik kecantikan kini menawarkan metode non bedah seperti filler hidung dan tanam benang yang menjanjikan bentuk mancung instan tanpa proses pemulihan lama. Perawatan ini dinilai lebih praktis, meskipun hasilnya bersifat sementara dan memerlukan perawatan berkala.
Ahli dermatologi dan estetika, dr. Rani Widjaya, menyatakan bahwa keinginan memiliki hidung mancung bukan sekadar mengikuti tren, melainkan erat kaitannya dengan persepsi diri. Banyak pasien merasa lebih percaya diri setelah bentuk hidungnya sesuai keinginan, terutama jika sebelumnya merasa tidak proporsional, ujarnya dalam wawancara eksklusif.
Meski demikian, para pakar mengingatkan pentingnya mempertimbangkan faktor keamanan dan dampak jangka panjang sebelum menjalani prosedur estetik. Rhinoplasty bersifat permanen dan penuh risiko jika dilakukan oleh tenaga tidak kompeten, tambah dr. Rani. Ia menyarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter bersertifikasi dan memahami detail prosedur.
Di sisi lain, muncul pula gerakan yang mengampanyekan penerimaan diri dan keberagaman bentuk wajah. Banyak influencer mulai membagikan pesan bahwa kecantikan sejati tidak harus mengikuti standar tertentu. Hidung pesek, lebar, atau melengkung tetap bisa menampilkan karakter kuat dan keunikan seseorang.
Tren hidung mancung menunjukkan bahwa kecantikan adalah hal yang dinamis dan sangat dipengaruhi oleh budaya visual modern. Namun, pada akhirnya, pilihan untuk mengubah bentuk wajah harus kembali pada kebutuhan dan kenyamanan individu. Karena kecantikan sejati bukan hanya soal bentuk, melainkan juga tentang rasa percaya diri dan mencintai diri sendiri.





